Selasa, 01 Mei 2012

puisi berantai


SELAMAT JALAN
Dengan sejuta rasa haru dan bangga
Walau sungguh berat,  tiada tara
Tapi lantaran waktu telah tiba
Roda kehidupan!!! Berputar

Seiring dengan berlalunya waktu
Dimana kebahagiaan tentu ada kegalauan
Begitupun dengan pertemuan pasti ada perpisahan
Langkah kaki yang tertuju
Di setiap pengorbanan dan harapan
Hari ini
Hari terakhir kita berkumpul bersama
Perasaan sedih dan bahagia
Menjadi judul di saat ini

Kadang aku bertanya
Mimpikah diriku, mimpikah kami?
Apa ini mimpi yang tanpa kami sadari
Telah membuat kami terobsesi
Oleh lorong waktu yang tak berujung

Namun, kami terasa sakit ketika kami terjatuh
Kami terluka ketika kami terjerembab
Ternyata ini bukan mimpi
Dan kami tidak bermimpi

Desiran air hujan, tak mengalahkan rintihan di hati kami
Panasnya mentari, tak mengalahkan panasnya bara di hati kami
Saat mendengar kata perpisahan
Tak rela, namun harus menerima

Hati ini begitu berat, nafas begitu sesak
Mulutpun terasa kaku, untuk berkata selamat jalan
Songsonglah masa depanmu
Tidak ada yang pantas kami berikan
Selain sejumput do’a yang kami miliki

Kami ikhlas, kami rela melepaskanmu
Walau hati kami resah, jiwa kami perih
Namun, keberhasilan akan menjadi pelipur lara bagi kami
Kebersamaan dan sebuah persaudaraan
Akan menjadi goresan sejarah dalam hidup kami

Jadilah alumni SMA I LEMBANG
Yang selalu santun dalam prilaku
Unggul dalam prestasi
Ingat selalu adik dan sekolahmu
Jalin silaturahmi di lain waktu
Meski kita bukan saudara se-ayah se-ibu
Tapi sekolah telah jadikan kita saudara seguru
Selamat jalan kakakku
Selamat jalan Lambaian tangan mengiringi do’a dan harapan bahagia
 Di setiap langkahmu.

Selasa, 27 Maret 2012

majas

  1. Majas


    Gaya bahasa dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu:
    1. Gaya bahasa perulangan
    2. Gaya bahasa perbandingan
    3. Gaya bahasa pertentangan
    4. Gaya bahasa pertautan

    1. Gaya Bahasa Perulangan
    A. Aliterasi
    Aliterasi ialah sejenis gaya bahasa yang berwujud perulangan konsonan pada suatu kata atau beberapa kata, biasanya terjadi pada puisi.
    Contoh: Kau keraskan kalbunya
    Bagai batu membesi benar
    Timbul telangkai bertongkat urat
    Ditunjang pengacara petah pasih
    B. Asonansi
    Asonansi ialah sejenis gaya bahasa refetisi yang berjudul perulangan vokal, pada suatu kata atau beberapa kata. Biasanya dipergunakan dalam puisi untuk mendapatkan efek penekanan.
    Contoh: Segala ada menekan dada
    Mati api di dalam hati
    Harum sekuntum bunga rahasia
    Dengan hitam kelam
    C. Antanaklasis
    Antanaklasis ialah sejenis gaya bahasa yang mengandung perulangan kata dengan makna berbeda.
    Contoh: Karena buah penanya itu menjadi buah bibir orang.
    D. Kiasmus
    Kiasmus ialah gaya bahasa yang berisikan perulangan dan sekaligus merupakan inversi atau pembalikan susunan antara dua kata dalam satu kalimat.
    Contoh: Ia menyalahkan yang benar dan membenarkan yang salah.
    E. Epizeukis
    Epizeukis ialah gaya bahasa perulangan yang bersifat langsung. Maksudnya kata yang dipentingkan diulang beberapa kali berturut-turut.
    Contoh: Ingat kami harus bertobat, bertobat, sekali lagi bertobat.
    F. Tautotes
    Tautotes ialah gaya bahasa perulangan yang berupa pengulangan sebuah kata berkali-kali dalam sebuah konstruksi.
    Contoh: Aku adalah kau, kau adalah aku, kau dan aku sama saja.
    G. Anafora
    Anafora ialah gaya bahasa repetisi yang merupakan perulangan kata pertama pada setiap baris atau kalimat.
    Contoh: Kucari kau dalam toko-toko.
    Kucari kau karena cemas karena sayang.
    Kucari kau karena sayang karena bimbang.
    Kucari kau karena kaya mesti diganyang.
    H. Epistrofa (efifora)
    Epistrofa ialah gaya bahasa repetisi yang berupa perulangan kata pada akhir baris atau kalimat berurutan.
    Contoh: Ibumu sedang memasak di dapur ketika kau tidur.
    Aku mencercah daging ketika kau tidur.
    I. Simploke
    Simploke ialah gaya bahasa repetisi yang berupa perulangan awal dan akhir beberapa baris (kalimat secara berturut-turut).
    Contoh: Ada selusin gelas ditumpuk ke atas. Tak pecah.
    Ada selusin piring ditumpuk ke atas. Tak pecah.
    Ada selusin barang lain ditumpuk ke atas. Tak pecah.
    J. Mesodiplosis
    Mesodiplosis ialah gaya bahasa repetisi yang berupa pengulangan kata atau frase di tengah-tengah baris atau kalimat secara berturut-turut.
    Contoh: Pendidik harus meningkatkan kecerdasan bangsa.
    Para dokter harus meningkatkan kesehatan masyarakat.
    K. Epanalepsis
    Epanalepsis ialah gaya bahasa repetisi yang berupa perulangan kata pertama pada akhir baris, klausa, atau kalimat.
    Contoh: Saya akan berusaha meraih cita-cita saya.
    L. Anadiplosis
    Anadiplosis ialah gaya bahasa repetisi yang kata atau frase terakhir dari suatu kalimat atau klausa menjadi kata atau frase pertama pada klausa atau kalimat berikutnya.
    Contoh: Dalam raga ada darah
    Dalam darah ada tenaga
    Dalam tenaga ada daya
    Dalam daya ada segalanya

    2. Gaya Bahasa Perbandingan
    Perumpamaan
    Perumpamaan ialah padanan kata atau simile yang berarti seperti. Secara eksplisit jenis gaya bahasa ini ditandai oleh pemakaian kata: seperti, sebagai, ibarat, umpama, bak, laksana, serupa.
    Contoh: Seperti air dengan minyak.
    Metafora
    Metafora ialah gaya bahasa yang membandingkan dua hal secara implisit.
    Contoh: Aku adalah angin yang kembara.
    Personifikasi
    Personifikasi ialah gaya bahasa yang melekatkan sifat-sifat insani pada barang atau benda yang tidak bernyawa ataupun pada ide yang abstrak.
    Contoh: Bunga ros menjaga dirinya dengan duri.
    Depersonifikasi
    Depersonifikasi ialah gaya bahasa yang melekatkan sifat-sifat suatu benda tak bernyawa pada manusia atau insan. Biasanya memanfaatkan kata-kata: kalau, sekiranya, jikalau, misalkan, bila, seandainya, seumpama.
    Contoh: Kalau engkau jadi bunga, aku jadi tangkainya.
    Alegori
    Alegori ialah gaya bahasa yang menggunakan lambang-lambang yang termasuk dalam alegon antara lain:
    Fabel, contoh: Kancil dan Buaya
    Parabel, contoh: Cerita Adam dan Hawa
    Antitesis
    Antitesis ialah gaya bahasa yang mengandung gagasan-gagasan yang bertentangan.
    Contoh: Dia gembira atas kegagalanku dalam ujian.
    Pleonasme dan Tautologi
    Pleonasme adalah penggunaan kata yang mubazir yang sebesarnya tidak perlu. Contoh: Capek mulut saya berbicara.
    Tautologi adalah gaya bahasa yang menggunakan kata atau frase yang searti dengan kata yang telah disebutkan terdahulu. Contoh: Apa maksud dan tujuannya datang ke mari?
    Perifrasis
    Perifrasis ialah gaya bahasa yang dalam pernyataannya sengaja menggunakan frase yang sebenarnya dapat diganti dengan sebuah kata saja.
    Contoh: Wita telah menyelesaikan sekolahnya tahun 1988 (lulus).
    Antisipasi (prolepsis)
    Antisipasi ialah gaya bahasa yang dalam pernyataannya menggunakan frase pendahuluan yang isinya sebenarnya masih akan dikerjakan atau akan terjadi.
    Contoh: Aku melonjak kegirangan karena aku mendapatkan piala kemenangan.
    Koreksio (epanortosis)
    Koreksio ialah gaya bahasa yang dalam pernyataannya mula-mula ingin menegaskan sesuatu. Namun, kemudian memeriksa dan memperbaiki yang mana yang salah.
    Contoh: Silakan Riki maju, bukan, maksud saya Rini!

    3. Gaya Bahasa Pertentangan
    Hiperbola
    Hiperbola ialah gaya bahasa yang mengandung pernyataan yang berlebih-lebihan baik jumlah, ukuran, ataupun sifatnya dengan tujuan untuk menekan, memperhebat, meningkatkan kesan dan pengaruhnya.
    Contoh: Pemikiran-pemikirannya tersebar ke seluruh dunia.
    Litotes
    Litotes ialah majas yang berupa pernyataan yang bersifat mengecilkan kenyataan yang sebenarnya.
    Contoh: Apa yang kami berikan ini memang tak berarti buatmu.
    Ironi
    Ironi ialah gaya bahasa yang berupa pernyataan yang isinya bertentangan dengan kenyataan yang sebenarnya.
    Contoh: Bagus benar rapormu Bar, banyak merahnya.
    Oksimoron
    Oksimoron ialah gaya bahasa yang berupa pernyataan yang di dalamnya mengandung pertentangan dengan menggunakan kata-kata yang berlawanan dalam frase atau dalam kalimat yang sama.
    Contoh: Olahraga mendaki gunung memang menarik walupun sangat membahayakan.
    Paronomosia
    Paronomasia ialah gaya bahasa yang berupa pernyataan yang berisi penjajaran kata-kata yang sama bunyinya, tetapi berlainan maknanya.
    Contoh: Bisa ular itu bisa masuk ke sel-sel darah.
    Zeugma dan Silepsis
    Zeugma ialah gaya bahasa yang menggunakan dua konstruksi rapatan dengan cara menghubungkan sebuah kata dengan dua atau lebih kata lain. Dalam zeugma kata yang dipakai untuk membawahkan kedua kata berikutnya sebenarnya hanya cocok untuk salah satu dari padanya.
    Contoh: Kami sudah mendengar berita itu dari radio dan surat kabar.
    Dalam silepsis kata yang dipergunakannya itu secara gramatikal benar, tetapi kata tadi diterapkan pada kata lain yang sebenarnya mempunyai makna lain.
    Contoh: Ia sudah kehilangan topi dan semangatnya.
    Satire
    Satire ialah gaya bahasa sejenis argumen atau puisi atau karangan yang berisi kritik sosial baik secara terang-terangan maupun terselubung.
    Contoh: Jemu aku dengan bicaramu.
    Kemakmuran, keadilan, kebahagiaan
    Sudah sepuluh tahun engkau bicara
    Aku masih tak punya celana
    Budak kurus pengangkut sampah
    Inuendo
    Inuendo ialah gaya bahasa yang berupa sindiran dengan mengecilkan kenyataan yang sebenarnya.
    Contoh: Dia memang baik, cuma agak kurang jujur.
    Antifrasis
    Antifrasis ialah gaya bahasa yang berupa pernyataan yang menggunakan sebuah kata dengan makna kebalikannya. Berbeda dengan ironi, yang berupa rangkaian kata yang mengungkapkan sindiran dengan menyatakan kebalikan dari kenyataan, sedangkan pada antifrasis hanya sebuah kata saja yang menyatakan kebalikan itu.
    Contoh Antifrasis: Lihatlah sang raksasa telah tiba (maksudnya si cebol).
    Contoh ironi: Kami tahu bahwa kau memang orang yang jujur sehingga tak ada satu orang pun yang percaya padamu.
    Paradoks
    Paradoks ialah gaya bahasa yang mengandung pertentangan yang nyata dengan fakta-fakta yang ada.
    Contoh: Teman akrab adakalanya merupakan musuh sejati.
    Klimaks
    Klimaks ialah gaya bahasa yang berupa susunan ungkapan yang makin lama makin mengandung penekanan atau makin meningkat kepentingannya dari gagasan atau ungkapan sebelumnya.
    Contoh: Hidup kita diharapkan berguna bagi saudara, orang tua, nusa bangsa dan negara.
    Anti klimaks
    Antiklimaks ialah suatu pernyataan yang berisi gagasan-gagasan yang disusun dengan urutan dari yang penting hingga yang kurang penting.
    Contoh: Bahasa Indonesia diajarkan kepada mahasiswa, siswa SLTA, SLTP, dan SD.
    Apostrof
    Apostrof ialah gaya bahasa yang berupa pengalihan amanat dari yang hadir kepada yang tidak hadir.
    Contoh: Wahai dewa yang agung, datanglah dan lepaskan kami dari cengkraman durjana.
    Anastrof atau inversi
    Anastrof ialah gaya bahasa retoris yang diperoleh dengan membalikkan susunan kata dalam kalimat atau mengubah urutan unsur-unsur konstruksi sintaksis.
    Contoh: Diceraikannya istrinya tanpa setahu saudara-saudaranya.
    Apofasis
    Apofasis ialah gaya bahasa yang berupa pernyataan yang tampaknya menolak sesuatu, tetapi sebenarnya justru menegaskannya.
    Contoh : Sebenarnya saya tidak sampai hati mengatakan bahwa anakmu kurang ajar.
    Histeron Proteran
    Histeron Proteran ialah gaya bahasa yang isinya merupakan kebalikan dari suatu yang logis atau kebalikan dari sesuatu yang wajar.
    Contoh : Jika kau memenangkan pertandingan itu berarti kematian akan kau alami.
    Hipalase
    Hipalase ialah gaya bahasa yang berupa sebuah pernyataan yang menggunakan kata untuk menerangkan suatu kata yang seharusnya lebih tepat dikarenakan kata yang lain.
    Contoh: Ia duduk pada bangku yang gelisah.
    Sinisme
    Sinisme ialah gaya bahasa yang merupakan sindiran yang berbentuk kesangsian yang mengandung ejekan terhadap keikhlasan atau ketulusan hati.
    Contoh: Anda benar-benar hebat sehingga pasir di gurun sahara pun dapat Anda hitung.
    Sarkasme
    Sarkasme ialah gaya bahasa yang mengandung sindiran atau olok-olok yang pedas atau kasar.
    Contoh: Kau memang benar-benar bajingan.
    4. Gaya Bahasa Pertautan
    Metonimia
    Metonimia ialah gaya bahasa yang menggunakan nama barang, orang, hal, atau ciri sebagai pengganti barang itu sendiri.
    Contoh: Parker jauh lebih mahal daripada pilot.
    Sinekdoke
    Sinekdoke ialah gaya bahasa yang menyebutkan nama sebagian sebagai nama pengganti barang sendiri.
    Contoh Sinekdoke pars pro toto: Lima ekor kambing telah dipotong pada acara itu.
    Contoh Sinekdoke totem pro parte: Dalam pertandingan itu Indonesia menang satu lawan Malaysia.
    Alusio
    Alusia ialah gaya bahasa yang menunjuk secara tidak langsung ke suatu pristiwa atau tokoh yang telah umum dikenal/ diketahui orang.
    Contoh: Apakah peristiwa Madiun akan terjadi lagi di sini?
    Eufimisme
    Eufimisme ialah ungkapan yang lebih halus sebagai pengganti ungkapan yang dirasa lebih kasar yang dianggap
    merugikan atau yang tidak menyenangkan.
    Contoh: Tunasusila sebagai pengganti pelacur.
    Eponim
    Eponim ialah gaya bahasa yang menyebut nama seseorang yang begitu sering dihubungkan dengan sifat tertentu
    sehingga nama itu dipakai untuk menyatakan sifat itu.
    Contoh: Dengan latihan yang sungguh saya yakin Anda akan menjadi Mike Tyson.
    Antonomasia
    Antonomasia ialah gaya bahasa yang berupa pernyataan yang menggunakan gelar resmi atau jabatan sebagai
    pengganti nama diri.
    Contoh: Kepala sekolah mengundang para orang tua murid.
    Epitet
    Epitet ialah gaya bahasa yang berupa keterangan yang menyatakan sesuatu sifat atau ciri yang khas dari
    seseorang atau suatu hal.
    Contoh: Putri malam menyambut kedatangan remaja yang sedang mabuk asmara.
    Erotesis
    Erotesis ialah gaya bahasa yang berupa pertanyaan yang tidak menuntut jawaban sama sekali.
    Contoh: Tegakah membiarkan anak-anak dalam kesengsaraan?
    Paralelisme
    Paralelisme ialah gaya bahasa yang berusaha menyejajarkan pemakaian kata-kata atau frase-frase yang
    menduduki fungsi yang sama dan memiliki bentuk gramatikal yang sama.
    Contoh: + Bukan saja perbuatan itu harus dikutuk, tetapi juga harus diberantas.
    - Bukan saja perbuatan itu harus dikutuk, tetapi juga harus memberantasnya (Ini contoh yang tidak baik).
    Elipsis
    Elipsis ialah gaya bahasa yang di dalamnya terdapat penanggalan atau penghilangan salah satu atau beberapa
    unsur penting dari suatu konstruksi sintaksis.
    Contoh: Mereka ke Jakarta minggu lalu (perhitungan prediksi).
    Pulangnya membawa oleh-oleh banyak sekali (Penghilangan subyek).
    Saya sekarang sudah mengerti ( Penghilangan obyek).
    Saya akan berangkat (penghilangan unsur Keterangan).
    Mari makan!(penghilangan subyek dan obyek).
    Gradasi
    Gradasi ialah gaya bahasa yang mengandung beberapa kata (sedikitnya tiga kata) yang diulang dalam konstruksi itu.
    Contoh: Kita harus membangun, membangun jasmani dan rohani, rohani yang kuat dan tangguh, dengan ketangguhan itu kita maju.
    Asindeton
    Asindenton ialah gaya bahasa yang berupa sebuah kalimat atau suatu konstruksi yang mengandung kata-kata yang sejajar, tetapi tidak dihubungkan dengan kata-kata penghubung.
    Contoh: Ayah, ibu, anak merupakan inti dari sebuah keluarga.
    Polisindeton
    Polisindenton ialah gaya bahasa yang berupa sebuah kalimat atau sebuah konstruksi yang mengandung kata-kata yang sejajar dan dihubungkan dengan kata-kata penghubung.
    Contoh: Pembangunan memerlukan sarana dan prasarana juga dana serta kemampuan pelaksana.

Minggu, 25 Maret 2012

utek utek


beda otak cowo dan otak cewe!!!!
Message: Kenapa Cewe Bisa Ngomong terus ?

Dalam struktur otak Cewe, kemampuan untuk berbicara terutama ada di bagian depan otak kiri dan sebagian kecil di otak sebelah kanan.

Sementara buat Cowo, kemampuan berbicara dan bahasa itu bukan kemampuan otak yang kritis. Adanya pun cuma di otak kiri dan tidak ada area yang spesifik. Jadi jangan heran kalau Cewe  seneng ngomong dan banyak pula yang diomongin, karena kedua belah otaknya mampu bekerja sekaligus.

Otak Cowo itu terkotak-kotak dan mampu memilah-milah informasi yang masuk. Di malam  hari, setelah seharian penuh aktivitas, Cowo bias menyimpan semuanya di otaknya. Sementara otak Cewe tidak bekerja seperti itu - informasi atau masalah yang diterimanya akan  terus berputar-putar dalam otaknya. Dan ini nggak akan berhenti sampe dia bisa mencurahkan isi otaknya alias curhat. Oleh sebab itu, kalo Cewe bicara, tujuannya adalah untuk mengeluarkan uneg-unegnya, bukan untuk mencari kesimpulan atau solusi.

Cewe juga berusaha membangun hubungan lewat pembicaraan. Rata-rata Cewe bisa bicara 20 ribu kata dalam sehari. Sementara Cowo hanya sekitar 7 ribu kata sehari. Perbedaan ini kelihatan jelas ketika jam makan malam tiba. Cowo sudah  menghabiskan 7 ribu katanya dan nggak mood untuk bicara lebih lanjut. Persediaan si Cewe tergantung dari apa yang sudah ia lakukan sepanjang hari. Kalau dia sudah banyak berbicara dengan orang lain hari itu, dia pun akan sedikit berbicara.

Kalau dia tinggal di rumah saja, mungkin ia sudah menggunakan 3 ribuan kata. Masih ada 17 ribu lagi!


Cowo cuman bisa melakukan satu hal pada suatu waktu! Semua penelitian yang ada menemukan bahwa otak Cowo lebih terspesialiasi, terbagi-bagi. Otak Cowo berkembang sedemikian sehingga mereka hanya dapat berkonsentrasi pada satu hal yang spesifik pada suatu saat, sehingga sering mereka bilang mereka bisa ngerjain semuanya tapi`satu-satu donk.'

Kalo Cowo minggirin mobil untuk baca peta, biasanya dia juga akan ngecilin suara radio atau tape. Banyak Cewe yang bingung kenapa. Kan bias aja baca peta sambil denger radio dan bicara. Kenapa Cowo bersikeras ngecilin suara TV kalo ada telepon? Atau kadang Cewe suka bingung "Kalo dia lagi baca koran atau nonton TV, kok dia nggak bias denger tadi gue bilang apa?" Jawabannya adalah karena sedikit sekali jaringan yang menghubungkan otak kiri dan kanan Cowo, sehingga kalo Cowo yang lagi baca koran atau nonton TV di-scan otaknya, kita bakal tau bahwa dia seketika itu juga jadi tuli.

Sementara otak Cewe punya konstruksi yang memungkinkan Cewe melakukan banyak hal sekaligus. Cewe bisa melakukan banyak hal yang sama sekali nggak berhubungan pada waktu bersamaan, dan otaknya nggak pernah putus, selalu aktif! Cewe bisa bicara di telpon, pada saat yang sama masak di dapur dan nonton TV. Atau dia bisa nyetir, dandan, dengerin radio dan bicara lewat hands-free. Bayangin aza cewe yang lagi telp pake HP-nya terus sambil melakukan sesuatu yang laen (misalnya makan atau masak). Kalo dia cuma bisa melakukan 1 hal pada suatu waktu, wah gawat, bisa kebakaran jenggot kali, nanti kerjanya cuma telpon terus dong, he he.

Lain halnya dengan Cowo, pernah terjadi juga kejadian begini. Si Cowo emang udah lapar banget dan dia makan dengan lahapnya di meja makan. Nah, kebetulan di atas meja itu ada beberapa surat yang hari itudikirim untuk setiap penghuni flat. Sambil si Cowo makan, tangannya membuka satu amplop  surat, maksudnya ingin makan sambil baca surat
miliknya ... tapi apa yang terjadi, Cowo itu salah buka surat, dia buka surat orang lain, he he he, bener-bener dah terbukti kalo "Man can't do more than one task at the same time." Tapi karena Cewe bisa pakai 2 sisi otaknya secara bersamaan, banyak Cewe yang bingung ngebedain kanan dari  kiri.

Sekitar 50% Cewe nggak bisa secara langsung  nunjuk mana kanan dan mana kiri kalau ditanya. Tapi  Cowo bisa secara langsung mengidentifikasi kanan dari  kiri. Sebagai akibatnya, Cewe sering dimarahin Cowo karena nyuruh mereka belokin mobilnya ke kanan.
Original message from ASMT




Rabu, 29 Februari 2012

riya

Pembahasan
A.    PENGERTIAN RIYA
Riya berasal dari kata ru’yah (penglihatan) sebagaimana sum’ah berasal dari kata sam’u (pendengaran) dari sekedar makna bahasa ini bisa difahami bahwa riya adalah ingin diperhatikan atau dilihat orang lain. Dan para ulama mendefiniskan riya adalah menginginkan kedudukan dan posisi di hati manusia dengan memperlihatkan berbagai kebaikan kepada mereka.
Dari definisi tersebut jelas bahwa dasar perbuatan riya’ adalah untuk mencari keredhoan, penghargaan, pujian, kedukan atau posisi di hati manusia semata dalam suatu amal kebaikan atau ibadah yang dilakukannya.
B.     WASPADA TERHADAP RIYA
Keterangan beberapa hadits:
Sesuatu yang paling aku khawatirkan menimpa kamu sekalian ialah syirik paling kecil. Maka beliau ditanya tentang itu. Beliau berkata: Riya
Hadits tersebut disitir oleh syeikh Muhammad bin Abdul Wahab tanpa mengulas panjang lebar. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Thabrani, Ibnu Abid Dunya dan Baihaqi di dalam Az Zahdu.
Berikut ini lafaz Ahmad: Yunus menceritakan kepadaku, menceritakan kepadaku Laits dari Yazid, yakni Ibnu Ilhad, dari Amru dari Mahmud bin Labid.
Bahwa Rasulullah saw bersabda: Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan menimpa kamu sekalian ialah syirik yang paling kecil. Mereka bertanya: Apakah itu syirik yang paling kecil ya Rasulullah? Beliau menjawab: Riya! Allah berfirman pada hari kiyamat, ketika memberikan pahala terhadap manusia sesuai perbuatan-perbuatannya: Pergilah kamu sekalian kepada orang-orang yang kamu pamerkan perilaku amal kamu di dunia. Maka nantikanlah apakah kamu menerima balasan dari mereka itu.
Sabda beliau: Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan menimpa kamu sekalian ialah syirik yang paling kecil. Ini karena kasihnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam terhadap ummat dan belasnya kepada mereka dan memperingatkan terhadap apa yang ditakutkan yang akan merongrong ummatnya. Maka kebaikanlah bagi manusia setelah ditunjukkan oleh beliau karena waspada dan khawatir terhadap riya itu.
Nabi saw bersabda:
Allah tidak membangkitkan seorang pun Nabi kecuali benar adanya, menunjukkan ummatnya kepada kebaikan yang diketahuinya untuk mereka dan melarang mereka itu terhadap kejahatan yang diketahuinya.


C.     GODAAN RIYA
Dan tatkala jiwa-jiwa berambisi tertarik kepada wibawa dan kedudukan di dalam hati manusia -kecuali tentunya jiwa orang-orang yang diselamatkan oleh Allah, tidak ambisius- ini adalah godaan yang paling dikhawatirkan oleh orang-orang shaleh, karena kuatnya godaan kepadanya, sedangkan orang yang terpelihara ialah barangsiapa yang dipelihara oleh Allah.
Hal yang serupa ini, berbeda dengan ajakan kepada syirik besar, karena godaan ini adakalanya tidak tergores di dalam hati orang-orang mukmin yang sempurna, dan oleh sebab itu terdapatnya mereka dalam neraka lebih gampang lagi daripada kekufuran. Adakalanya godaan ke sana adalah lemah, ini beserta keselamatan. Dan adakalanya dengan bala bencana, maka Allah menetapkan mereka yang beriman dengan kemantapan dalam kehidupan dunia dan akherat.
Sedangkan orang-orang yang zalim itu adalah menyesatkan dirinya sendiri dan Allah memperbuat apa-apa yang dikehendakinya. Justru itulah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam sangsi dan kuatir terhadap ummatnya tergoda oleh riya, lebih sangat karena kuat daya tariknya, bisa tergiur karena banyaknya daripada syirik besar.
Bersamaan dengan itu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberitahukan bahwa pasti terjadi penyembahan berhala di kalangan ummatnya. Lalu beliau memperingatkan, bahwa seyogyanya bagi manusia takut dirinya ditimpa oleh syirik besar, sedangkan orang-orang yang shaleh khawatir terhadap syirik yang paling kecil, karena semuanya itu mengurangi iman dan maksiat kepada Allah, ini kehendak dari syeikh kita . Beliau juga menyimpulkan bahwa di dalamnya terdapat keterangan bahwa riya itu adalah termasuk syirik, dan walaupun terkecil namun ditakuti menimpa orang-orang yang shaleh dan didalamnya terdapat pendekatan syurga dan neraka, seakan-akan berbarengan keduanya: Amal sama macamnya, rupanya juga sama, lagi mirip.
Dikutip dari: Syeikh Sulaiman bin Abdullah bin Muhammad bin Abul Wahhab, Taisirul ‘azizil hamid fi syarhi kitabit tauhid ,Edisi Indonesia: Ketuhanan Yang Maha Esa Menurut Islam , penerjemah: Drs. Ja’far Soejarwo., Al Ikhlas, Surabaya, 1986, hal. 152-153,

D.    SIFAT RIYA
Riya artinya memperlihatkan perbuatan (ibadah) kepada orang lain agar disanjung atau dipuji. Maksud lain adalah beribadah dengan niat karena ALLAH dan  karena ingin dilihat, disanjung atau dipuji manusia. Hakikat riya sebenarnya ada dalam hati, dan tidak selamanya ditunjukkan dalam perbuatan, karena ada orang yang menunjukkan perbuatannya dengan niat memberi contoh. Oleh karena itu hanya Allah-lah yang dapat menilai apakah perbuatan tersebut mengandung riya atau tidak ?


E.     JENIS RIYA
Ø Riya dalam niat
Riya ini muncul ketika mengawali suatu pekerjaan. Seseorang yang akan melakukan ibadah berkeinginan untuk mendapatkan pujian dan sanjungan manusia

Ø Riya dalam perbuatan
Yaitu riya orang yang selalu memperlihatkan ketekunan beribadah bukan karena sedang member contoh atau bukan diwaktu saat orang banyak melakukannya.
F.     BAHAYA RIYA
Penyakit ini termasuk jenis penyakit yang sangat berbahaya karena bersifat lembut (samar-samar) tapi berdampak luar biasa.
“Kecelakaan bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya, dan orang-orang yang berbuat riya’,
Bahaya Riya’ bagi Amal Perbuatan  :
a. Menyia nyiakan amal shalih, dari pengaruh baiknya dan tujuan luhurnya
b. Riya’ adalah syirik khafi.
c. Riya’ mewariskan kehinaan dan kekerdilan.  
d. Riya’ menghalangi pahala akhirat.  
e. Riya’ menambah kesesatan
1.     Cara menghindari riya
Sudah diketahui bahwa bahaya riya sangatlah besar, dan kita sebagai umat muslim sudah selayaknya untuk menghindari perbuatan riya tersebut, diantaranya adalah dengan cara :
Mempersiapkan niat hanya karena Allah saja, tidak menampakkan ibadah kecuali untuk memberi contoh dan diwaktu orang banyak melakukannya.
BEBERAPA PERKARA YANG BUKAN TERMASUK RIYA’
1. Seseorang yang beramal dengan ikhlas, namun mendapatkan pujian dari manusia tanpa ia kehendaki.
2. Seseorang yang memperindah penampilan karena keindahan Islam.
3. Beramal karena memberikan teladan bagi orang lain.
4. Bukan termasuk riya’ pula bila ia semangat beramal ketika berada ditengah orang-orang yang lagi semangat beramal. (tak ke-gua)

ADAPUN BEBERAPA KIAT UNTUK MENGHILANGKAN PENYAKIT RIYA’, MENURUT IMAM GHOZALI ADALAH :
1. Menghilangkan sebab-sebab riya’, seperti kenikmatan terhadap pujian orang lain, menghindari pahitnya ejekan dan anusias dengan apa-apa yang ada pada manusia, sebagaimana hadits Rasulullah saw dari Abu Musa berkata,”Pernah datang seorang laki-laki kepada Rasulullah saw dan mengatakan,’Wahai Rasulullah bagaimana pendapatmu tentang orang yang berperang dengan gagah berani, orang yang berperang karena fantisme dan orang yang berperang karena riya’ maka mana yang termasuk dijalan Allah? Maka beliau saw bersabda,’Siapa yang berperang demi meninggikan kalimat Allah maka dia lah yang berada dijalan Allah.” (HR. Bukhori)
2. Membiasakan diri untuk menyembunyikan berbagai ibadah yang dilakukannya hingga hatinya merasa nyaman dengan pengamatan Allah swt terhadap berbagai ibadahnya itu.
3. Berusaha juga untuk melawan berbagai bisikan setan untuk berbuat riya pada saat mengerjakan suatu ibadah.


KESIMPULAN
 Ã¨   Riya berasal dari kata ru’yah (penglihatan) sebagaimana sum’ah berasal dari kata sam’u (pendengaran) dari sekedar makna bahasa ini bisa difahami bahwa riya adalah ingin diperhatikan atau dilihat orang lain.
 Ã¨   Maksud riya’ adalah beribadah dengan niat karena ALLAH dan  karena ingin dilihat, disanjung atau dipuji manusia.
 Ã¨   Bahaya Riya’ bagi Amal Perbuatan  :
1.     Menyia nyiakan amal shalih, dari pengaruh baiknya dan tujuan luhurnya
2.     Riya’ adalah syirik khafi.
3.     Riya’ mewariskan kehinaan dan kekerdilan.  
4.     Riya’ menghalangi pahala akhirat.  
5.     Riya’ menambah kesesatan













































Sabtu, 24 Desember 2011

24 Alasan mengapa Cowok menyukai Cewek.



1. Mereka selalu wangi, meskipun hanya wangi shampoo

2. Mereka selalu tahu di mana harus menyandarkan kepalanya di bahu

cowok.

3. Cara mereka masuk ke dalam pelukan cowok dengan nyaman.

4. Cara mereka mencium cowok yang membuat dunia tampak jauh lebih

indah.

5. Cara mereka makan

6. Waktu berjam-jam yang mereka butuhkan untuk berdandan, dan ternyata

hasilnya sangat

file:///J|/donlodan/alasan%20sk%20female.txt (1 of 3)26/04/2005 20:47:38

file:///J|/donlodan/alasan%20sk%20female.txt

mengesankan.

7. Mereka selalu hangat, meskipun udara di luar amat sangat dingin.

8. Mereka selalu tampak menarik, tak peduli baju apa pun yang mereka

kenakan.

9. Cara mereka berusaha untuk dipuji.

10. Cara mereka berdebat

11. Cara tangan mereka meraih tangan kita.

12. Senyum mereka.

13. Kita selalu merasa senang melihat ID-nya waktu menelepon

kita,khususnya setelah kita

bertengkar.

14. Cara mereka mengatakan, "Kita jangan bertengkar lagi, ya?"

meskipun

sejam

kemudian.......

15. Cara mereka mencium saat kita berbuat baik pada mereka.

16. Cara mereka mencium saat kita mengatakan "Aku mencintaimu."

17. Sebenarnya, cara mereka mencium kita, itu saja........

18. Cara mereka jatuh ke dalam pelukan kita saat mereka menangis.

19. Cara mereka minta maaf karena menangis gara-gara hal sepele.

20. Cara mereka memukul kita dan mengharapkan kita kesakitan.

21. Lalu, cara mereka minta maaf kalau pukulannya memang menyakitkan

(walaupun kita tak

mau mengakui bahwa pukulannya memang sakit).

22. Cara mereka mengatakan, "Aku kangen padamu."

23. Cara kita merindukan mereka.

24. Cara mereka menangis, yang membuat kita ingin mengubah dunia agar

mereka tidak

terluka lagi. "Namun, sekalipun kita mencintai mereka, membenci

mereka, mengharapkan

mereka mati, atau kita akan mati tanpa mereka... tidaklah jadi soal.

Sebab, setelah

mereka memasuki kehidupan kita, bagaimanapun orang lain memandang

mereka, mereka adalah segalanya bagi kita. Saat kita menatap mata

mereka, menukik ke dalama jiwanya, dan kita mengatakan jutaan kata

tanpa bersuara, kita tahu bahwa hidup kita menghirup debaran jantung

mereka". Kita mencintai mereka dengan sejuta alasan. hal itu bukan

berhubungan dengan pikiran, melainkan dengan hati. Dengan perasaan.

Hanya perasaan. Titik.

 

Dimana ALLAH


Dimana ALLAH

Abdul Wahid Muallim

Halaman satu dari tiga tulisan
Saya akan menjelaskan salah satu aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah, yang telah hilang dari dada sebagian kaum muslimin, yaitu : tentang istiwaa Allah di atas Arsy-Nya yang sesuai dengan kebesaran dan kemuliaan-Nya. Sehingga bila kita bertanya kepada saudara kita ; Dimana Allah ? Kita akan mendapat dua jawaban yang bathil bahkan sebagiannya kufur..! :
  1. Allah ada pada diri kita ini ..!
  2. Allah dimana-mana di segala tempat !
Jawaban yang pertama berasal dari kaum wihdatul wujud (kesatuan wujud Allah dengan manusia) yang telah dikafirkan oleh para Ulama kita yang dahulu dan sekarang. Sedangkan jawaban yang kedua keluar dari kaum Jahmiyyah (faham yang menghilangkan sifat-sifat Allah) dan Mu'tazilah, serta mereka yang sefaham dengan keduanya dari ahlul bid'ah.
Rasulullah SAW pernah mengajukan pertanyaan kepada seorang budak perempuan milik Mua'wiyah bin Al-Hakam As-Sulamy sebagai ujian keimanan sebelum ia dimerdekakan oleh tuannya yaitu Mu'awiyah :
Artinya :
"Beliau bertanya kepadanya : "Di manakah Allah ?. Jawab budak perempuan : "Di atas langit. Beliau bertanya (lagi) : "Siapakah Aku ..?". Jawab budak itu : "Engkau adalah Rasulullah". Beliau bersabda : "Merdekakan ia ! .. karena sesungguhnya ia mu'minah (seorang perempuan yang beriman)".

Hadits shahih. Dikeluarkan oleh Jama'ah ahli hadits, diantaranya :
  1. Imam Malik (Tanwirul Hawaalik syarah Al-Muwath-tho juz 3 halaman 5-6).
  2. Imam Muslim (2/70-71)
  3. Imam Abu Dawud (No. 930-931)
  4. Imam Nasa'i (3/13-14)
  5. Imam Ahmad (5/447, 448-449)
  6. Imam Daarimi 91/353-354)
  7. Ath-Thayaalis di Musnadnya (No. 1105)
  8. Imam Ibnul Jaarud di Kitabnya "Al-Muntaqa" (No. 212)
  9. Imam Baihaqy di Kitabnya "Sunanul Kubra" (2/249-250)
  10. Imam Ibnu Khuzaimah -Imamnya para Imam- di Kitabnya "Tauhid" (hal. 121-122)
  11. Imam Ibnu Abi 'Aashim di Kitab As-Sunnah (No. 489 di takhrij oleh ahli hadits besar Muhammad Nashiruddin Al-Albani).
  12. Imam Utsman bin Sa'id Ad-Daarimi di Kitabnya "Ar-Raddu 'Alal Jahmiyyah" (No. 60,61,62 halaman 38-39 cetakan darus Salafiyah).
  13. Imam Al-Laalikai di Kitabnya "As-Sunnah " (No. 652).
PEMBAHASAN
Pertama
Hadist ini merupakan cemeti dan petir yang menyambar di kepala dan telinga ahlul bid'ah dari kaum Jahmiyyah dan Mu'tazilah dan yang sefaham dengan mereka, yaitu ; dari kaum yang menyandarkan aqidah mereka kepada Imam Abul Hasan Ali bin Ismail Al-Asy'ary, yaitu ; mereka mempunyai i'tiqad (berpendapat) :

"ALLAH BERADA DI TIAP-TIAP TEMPAT ATAU ALLAH BERADA DIMANA-MANA .!?"
Katakanlah kepada mereka : Jika demikian, yakni Allah berada dimana-mana tempat, maka Allah berada di jalan-jalan, di pasar-pasar, di tempat kotor dan berada di bawah mahluknya !?.
Jawablah kepada mereka dengan firman Allah 'Azza wa Jalla :
Artinya :
"Maha suci Engkau ! ini adalah satu dusta yang sangat besar" (An-Nur : 16)
"Maha suci Allah dari apa-apa yang mereka sifatkan " (Al-Mu'minun : 91)
"Maha Suci Dia ! Dan Maha Tinggi dari apa-apa yang mereka katakan dengan ketinggian yang besar". (Al-Isra : 43)

Berkata Imam Adz-Dzahabi setelah membawakan hadits ini, di kitabnya "Al-Uluw" (hal : 81 diringkas oleh Muhammad Nashiruddin Al-Albani).
Artinya :
"Dan demikian ra'yu kami (setuju dengan hadits) setiap orang yang ditanya : "Dimana Allah ? "Dia segera dengan fitrahnya menjawab : Di atas langit !. Didalam hadits ini ada dua masalah : pertama : Disyariatkan pertanyaan seorang muslim : Dimana Allah ?. Kedua : Jawaban orang yang ditanya : (Allah) di atas langit ! Maka barangsiapa yang mengingkari dua masalah ini berarti ia telah mengingkari Al-Musthafa (Nabi) SAW".

Dan telah berkata Imam Ad-Daarimi setelah membawakan hadits ini di kitabnya "Ar-Raddu 'Alal Jahmiyah (hal: 39): "Di dalam hadits Rasulullah SAW ini, ada dalil bahwa seseorang apabila tidak mengetahui sesungguhnya Allah 'Azza wa Jalla berada di atas langit bukan bumi, tidaklah ia seorang mu'min".
Tidaklah engkau perhatikan bahwa Rasulullah SAW telah menjadikan tanda/alamat keimanannya (yaitu budak perempuan) tentang pengetahuannya sesungguhnya Allah di atas langit. Dan pada pertanyaan Rasulullah SAW (kepada budak perempuan): "Dimana Allah ?". Mendustakan perkataan orang yang mengatakan : "Dia (Allah) ada di tiap-tiap tempat (dan) tidak boleh disifatkan dengan (pertanyaan) : Dimana .?
Kedua
Lafadz 'As-Samaa" menurut lughoh/bahasa Arab artinya : Setiap yang tinggi dan berada di atas. Berkata Az-Zujaaj (seorang Imam ahli bahasa) :
Artinya :
"(Lafadz) As-Samaa/langit di dalam bahasa dikatakan : Bagi tiap-tiap yang tinggi dan berada di atas. Dikatakan : atap rumah langit-langit rumah".

Dinamakan "Awan" itu langit/As-Samaa, karena ia berada di atas manusia. Firman Allah 'Azza wa Jalla.
Artinya :
"Dan Ia turunkan dari langit Air (hujan)" (Al-Baqarah : 22).

Adapun huruf "Fii" dalam lafadz hadits "Fiis-Samaa" bermakna " 'Alaa" seperti firman Allah 'Azza wa Jalla :
Artinya :
"Maka berjalanlah kamu di atas/di muka bumi" (At-Taubah : 2)
"Mereka tersesat di muka bumi" (Al-Maa'idah : 26)

Lafadz "Fil Arldhii" dalam dua ayat diatas maknanya " 'Alal Arldhii", Maksudnya : Allah 'Azza wa Jalla berada di pihak/di arah yang tinggi -di atas langit- yakni di atas 'Arsy-Nya yang sesuai dengan kebesaran-Nya. Ia tidak serupa dengan satupun mahluk-Nya dan tidak satupun mahluk menyerupai-Nya.
Firman Allah 'Azza wa Jalla :
Artinya :
"Tidak ada sesuatupun yang sama dengan-Nya, dan Ia-lah yang Maha Mendengar (dan) Maha Melihat". (As-Syura : 4)
"Dan tidak ada satupun yang sama/sebanding dengan-Nya" (Al-Ikhlas : 4)
"Ar-Rahman di atas 'Arsy Ia istiwaa (bersemayam)". (Thaha : 5)
"Sesungguhnya Tuhan kamu itu Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam hari, kemudian ia istiwaa (bersemayam) di atas 'Arsy".(Al-A'raf :54).

Madzhab Salaf -dan yang mengikuti mereka- seperti Imam yang empat : Abu Hanifah, Malik, Syafi'iy dan Ahmad bin Hambal dan lain-lain Ulama termasuk Imam Abul Hasan Al-Asy'ari sendiri, mereka semuanya beriman bahwa ; Allah 'Azza wa Jalla ISTIWAA diatas 'Arsy-Nya sesuai dengan kebesaran dan keagungan-Nya.
Mereka tidak menta'wil ISTIWAA/ISTAWAA dengan ISTAWLA yang artinya : Berkuasa. Seperti halnya kaum Jahmiyyah dan yang sefaham dengan mereka yang mengatakan "Allah istiwaa di atas 'Arsy" itu maknanya : Allah menguasai 'Arsy !. Bukan Dzat Allah berada di atas langit yakni di atas 'Arsy-Nya, karena Allah berada dimana-mana tempat !?... Mereka ini telah merubah perkataan dari tempatnya dan telah mengganti perkataan yang tidak pernah dikatakan Allah kepada mereka sama seperti kaum Yahudi (baca surat Al-Baqarah : 58-59).
Katakan kepada mereka : Kalau makna istiwaa itu adalah istawla/berkuasa, maka Allah 'Azza wa Jalla berkuasa atas segala sesuatu bukan hanya menguasai 'Arsy. Ia menguasai langit dan bumi dan apa-apa yang ada diantara keduanya dan sekalian mahluk (selain Allah dinamakan mahluk). Allah 'Azza wa Jalla telah mengabarkan tentang istawaa-Nya diatas 'Arsy-Nya dalam tujuh tempat di dalam kitab-Nya Al-Qur'an. Dan semuanya dengan lafadz "istawaa". Ini menjadi dalil yang sangat besar bahwa yang dikehendaki dengan istawaa ialah secara hakekat, bukan "istawla" dengan jalan menta'wilnya.
Telah berfirman Allah 'Azza wa Jalla di Muhkam Tanzil-Nya.
Artinya :
"Ar-Rahman di atas 'Arsy Ia istawaa" (Thaha : 5)
"Kemudian Ia istawaa (bersemayam) di atas 'Arsy".

Pada enam tempat. Ia berfirman di kitab-Nya yaitu :
  1. Surat Al-A'raf ayat 54
  2. Surat Yunus ayat 3
  3. Surat Ar-Ra'du ayat 2
  4. Surat Al-Furqaan ayat 59
  5. Surat As-Sajdah ayat 4
  6. Surat Al-Hadid ayat 4
Menurut lughoh/bahasa, apabila fi'il istiwaa dimuta'adikan oleh huruf 'Ala, tidak dapat dipahami/diartikan lain kecuali berada diatasnya.
Firman Allah 'Azza wa Jalla :
Artinya :
"Dan berhentilah kapal (Nuh) di atas gunung/bukit Judi" (Hud : 44).
Di ayat ini fi'il "istawaa" dimuta'addikan oleh huruf 'Ala yang tidak dapat dipahami dan diartikan kecuali kapal Nabi Nuh AS secara hakekat betul-betul berlabuh/berhenti di atas gunung Judi. Dapatkah kita artikan bahwa "Kapal Nabi Nuh menguasai gunung Judi" yakni menta'wil lafadz "istawat" dengan lafadz "istawlat" yang berada di tempat yang lain bukan di atas gunung Judi..? (yang sama dengan ayat di atas, baca surat Az-Zukhruf : 13).
Berkata Mujahid (seorang Tabi'in besar murid Ibnu Abbas).
Artinya :
"Ia istawaa (bersemayam) di atas "Arsy" maknanya :
"Ia berada tinggi di atas "Arsy"
(Riwayat Imam Bukhari di sahihnya Juz 8 hal : 175)

Berkata Imam Ibnu Khuzaimah -Imamnya para Imam- di kitabnya "At-Tauhid" (hal: 101):
Artinya :
"Kami beriman dengan khabar dari Allah Jalla wa A'laa (yang Maha Besar dan Maha tinggi) sesungguhnya pencipta kami (Allah) Ia istiwaa di atas 'Arsy-Nya. Kami tidak akan mengganti/mengubah Kalam (firman) Allah dan kami tidak akan mengucapkan perkataan yang tidak pernah dikatakan (Allah) kepada kami sebagaimana (kaum) Jahmiyyah yang menghilangkan sifat-sifat Allah, dengan mengatakan "Sesungguhnya Ia (Allah) istawla (menguasai) 'Arsy-Nya tidak istawaa!". Maka mereka telah mengganti perkataan yang tidak pernah dikatakan (Allah) kepada mereka seperti perbuatan Yahudi tatkala mereka diperintah mengucapkan : "Hith-thatun (ampunkanlah dosa-dosa kami)" Tetapi mereka mengucapkan : "Hinthah (gandum).?". Mereka (kaum Yahudi) telah menyalahi perintah Allah yang Maha Besar dan Maha tinggi, begitu pula dengan (kaum) Jahmiyyah".

Yakni, Allah telah menegaskan pada tujuh tempat di kitab-Nya yang mulia, bahwa Ia istiwaa di atas 'Arsy-Nya (Dzat Allah istiwaa/bersemayam di atas 'Arsy-Nya yang sesuai dengan kebesaran-Nya, sedangkan ilmu-Nya berada dimana-mana/tiap-tiap tempat tidak satupun tersembunyi dari pengetahuan-Nya). Kemudian datanglah kaum Jahmiyyah mengubah firman Allah istawaa dengan istawla yakni menguasai 'Arsy sedangkan Dzat Allah berada dimana-mana/tiap-tiap tempat !!!. Maha Suci Allah dari apa-apa yang disifatkan kaum Jahmiyyah !
Adapun madzhab Salaf, mereka telah beriman dengan menetapkan (istbat) sesungguhnya Allah Azza wa Jalla istiwaa -dan bukan istawla- di atas 'Arsy-Nya tanpa :
  1. Tahrif yakni ; Merubah lafadz atau artinya.
  2. Ta'wil yakni ; Memalingkan dari arti yang zhahir kepada arti yang lain.
  3. Ta'thil yakni ; Meniadakan/menghilangkan sifat-sifat Allah baik sebagian maupun secara keseluruhannya.
  4. Tasybih yakni ; Menyerupakan Allah dengan mahluk.
  5. Takyif yakni ; Bertanya dengan pertanyaan : Bagaimana (caranya) ?
Alangkah bagusnya jawaban Imam Malik ketika beliau ditanya :
"Bagaimana caranya Allah istiwaa di atas 'Arsy ?. Beliau menjawab :
Artinya :
"Istiwaa itu bukanlah sesuatu yang tidak dikenal (yakni telah kita ketahui artinya), tetapi bagaimana caranya (Allah istiwaa) tidaklah dapat dimengerti, sedang iman dengannya (bahwa Allah istiwaa) wajib, tetapi bertanya tentangnya (bagaimana caranya) adalah bid'ah".
(baca : Fatwa Hamawiyyah Kubra hal : 45-46)
Perhatikan !
  1. 'Arsy adalah mahluk Allah yang paling tinggi berada di atas tujuh langit dan sangat besar sekali sebagaimana diterangkan Ibnu Abbas :
    Artinya :
    "Dan 'Arsy tidak seorangpun dapat mengukur berapa besarnya".
Berkata Imam Dzahabi di kitabnya "Al-Uluw" (hal : 102) : rawi-rawinya tsiqaat (terpercaya).
Muhammad Nashiruddin Al-Albani mengatakan : Sanadnya shahih semua riwayatnya tsiqaat. (dikeluarkan oleh Imam ibnu Khuzaimah di kitabnya "At-Tauhid").
  1. Bahwa Allah 'Azza wa Jalla -istiwaa-Nya di atas 'Arsy- tidak tergantung kepada 'Arsy. Bahkan sekalian mahluk termasuk 'Arsy bergantung kepada Allah Azza wa Jalla.
Firman Allah 'Azza wa Jalla.
Artinya :
"Sesungguhnya Allah Maha Kaya dari sekalian alam" (Al-Ankabut : 6) Yakni : Allah tidak berkeperluan kepada sekalian mahluk".

KATA-KATA KASAR


KATA-KATA KASAR
Saya menabrak seorang yang tidak dikenal ketika ia
lewat. "Oh, maafkan
saya" adalah reaksi saya. Ia berkata, "Maafkan saya
juga; Saya tidak melihat Anda."
Orang tidak dikenal itu, juga saya, berlaku sangat
sopan. Akhirnya kami berpisah dan mengucapkan selamat
tinggal.
Namun cerita lainnya terjadi di rumah, lihat bagaimana
kita memperlakukan
orang-orang yang kita kasihi, tua dan muda.
Pada hari itu juga, saat saya tengah memasak makan
malam, anak lelaki
saya berdiri diam-diam di samping saya. Ketika saya
berbalik, hampir saja saya membuatnya jatuh.
"Minggir," kata saya dengan marah. Ia pergi, hati
kecilnya hancur. Saya tidak menyadari betapa kasarnya
kata-kata saya
kepadanya.
Ketika saya berbaring di tempat tidur, dengan halus
Tuhan berbicara
padaku, "Sewaktu kamu berurusan dengan orang yang
tidak kau kenal,
etika kesopanan kamu gunakan, tetapi anak-anak yang
engkau kasihi, sepertinya engkau perlakukan dengan
sewenang-wenang. Coba lihat ke lantai dapur, engkau
akan menemukan beberapa kuntum bunga dekat pintu."
"Bunga-bunga tersebut telah dipetik sendiri oleh
anakmu; merah muda,
kuning dan biru. Anakmu berdiri tanpa suara supaya
tidak menggagalkan
kejutan yang akan ia buat bagimu, dan kamu bahkan
tidak melihat matanya yang basah saat itu."
Seketika aku merasa malu, dan sekarang air mataku
mulai menetes. Saya pelan-pelan pergi ke kamar anakku
dan berlutut di dekat tempat
tidurnya, "Bangun, nak, bangun," kataku.
"Apakah bunga-bunga ini engkau petik untukku?" Ia
tersenyum, "Aku
menemukannya jatuh dari pohon. Aku mengambil
bunga-bunga ini karena mereka cantik seperti Ibu. Aku
tahu Ibu akan menyukainya, terutama yang berwarna
biru." Aku berkata, "Anakku, Ibu sangat menyesal
karena telah kasar padamu; Ibu seharusnya tidak
membentakmu seperti tadi."
Si kecilku berkata, "Oh, Ibu, tidak apa-apa. Aku tetap
mencintaimu." Aku
pun membalas, "Anakku, aku mencintaimu juga, dan aku
benar-benar menyukai bunga-bunga ini, apalagi yang
biru."
Apakah anda menyadari bahwa jika kita mati besok,
perusahaan di mana kita bekerja sekarang bisa saja
dengan mudahnya mencari pengganti kita dalam hitungan
hari? Tetapi keluarga yang kita tinggalkan akan
merasakan kehilangan selama sisa hidup mereka.
Mari kita renungkan, kita melibatkan diri lebih dalam
kepada pekerjaan kita ketimbang keluarga kita sendiri,
suatu investasi yang tentunya kurang bijaksana, bukan?
Jadi apakah anda telah memahami apa tujuan cerita di
atas? Apakah anda tahu apa arti kata KELUARGA?
Dalam bahasa Inggris, KELUARGA = FAMILY.